CILACAP, suarajateng.com - Warga masyarakat di sekitar kilang Pertamina areal 70 yang terdampak bau menyengat (tidak sedap) yang keluar dari tangki milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap belum menerima kompensasi. Permasalahan bau menyengat yang berasal dari kilang Pertamina areal 70 masih terus diperbincangkan.
Supri, salah satu warga RT 03 RW 7 Kebon Jati Kelurahan Cilacap saat ditemui mengaku sangat resah dengan limbah dan bau menyengat (tidak sedap) yang berasal dari kilang Areal 70 milik PT KPI RU IV Cilacap.
"Setiap hari resah. Namanya masyarakat pagi pagi bangun tidur yang seharusnya suasananya sehat. Namun karena mencium bau menyengat, jadi tidak sehat. Hal tersebut lantaran jarak kilang dengan permukiman terlalu dekat," keluhnya, Selasa (06/06/2023) di rumahnya.
Dulu, lanjutnya, sebelum perluasan kilang jarak dengan permukiman warga lumayan jauh. Berbeda dengan saat ini jaraknya hanya jalan raya.
"Bukan permukiman warga yang mendekat. Tapi kilang yang diperluas sehingga mendekati permukiman," tegasnya.
Supri menilai kompensasi dari pihak Pertamina kepada warga sekitar tidak tepat sasaran. Ia juga mencontohkan dulu pernah pihak Pertamina membagikan nasi dus ke warga sekitar.
"Kalau nasi dus bagi warga disini kurang tepat, minimal sembako jadi bisa bermanfaat. Kalau nasi dus bagaimana jika warga sudah masak nasi, kan mubazir," ujarnya.
Supri juga merasa heran kenapa tali asih kepada warga sekitar yang terdampak bau menyengat tidak ada.
"Kompensasi itu tidak ada atau memang tidak bisa atau memang sengaja tidak dibisakan. Banyak warga yang mengeluh hampir sama semuanya, bukan hanya saya sendiri," tuturnya.
Dikatakan Supri, warga harus mengadu kemana agar mereka mendapat kompensasi karena bau menyengat yang ditimbulkan dari kilang Areal 70.
"Warga disini minimal dapat uang Keshatan atau sembako secara berkelanjutan karena adanya aroma menyengat tersebut," ujarnya.
Mengenai pemeriksaan dan pengobatan gratis yang dilakukan PT KPI RU IV beberapa waktu yang lalu, Supri berpendapat tidak tepat sasaran dan tidak berpengaruh bagi masyarakat di rung satu.
"Saat ini warga banyak yang menjadi peserta BPJS baik dari pemerintah maupun mandiri. Mereka justru butuh tali asih berupa uang kesehatan atau sembako sehingga lebih tepat sasaran dan bermanfaat," tuturnya.
Supri sangat berharap agar Pertamina pusat memahami kondisi yang dialami dan dirasakan warga sekitar kilang Areal 70 PT KPI RU IV Cilacap. (*)
Laporan : Tim